IP Address, Subnetting, Perhitungan IP Kelas C, dan Perhitungan IP Kelas B

Penulis : Syuaib (@syubaz) dan Nabilla

IP Address

Internet Protocol Address (atau disingkat Alamat IP/IP Address) adalah label numerik yang ditetapkan untuk setiap perangkat yang terhubung ke jaringan komputer yang menggunakan Protokol Internet untuk komunikasi. Alamat IP memiliki dua fungsi utama: host atau identifikasi antarmuka jaringan dan pengalamatan lokasi.

Administrator jaringan menetapkan alamat IP untuk setiap perangkat yang terhubung ke jaringan. Penugasan semacam itu mungkin bersifat statis (tetap atau permanen) atau dinamis, tergantung pada praktik jaringan dan fitur perangkat lunak.

Internet Protocol versi 4 (IPv4) mendefinisikan alamat IP sebagai nomor 32-bit. Namun, karena pertumbuhan Internet dan menipisnya alamat IPv4 yang tersedia, versi baru IP (IPv6), menggunakan 128 bit untuk alamat IP, distandarisasi pada tahun 1998. Penyebaran IPv6 telah berlangsung sejak pertengahan 2000-an.

  1. IP Public

IP public adalah alamat IP yang digunakan dalam jaringan global Internet serta penggunaan dan alokasinya diatur oleh InterNIC untuk menjamin penggunan IP address ini secara unik. Karena kelas IP address ini digunakan di dalam jaringan internet maka IP ini bisa diakses melalui jaringan internet secara langsung. Perangkat yang menggunakan IP public, seperti web server, mailserver, DNS server, game server ataupun perangkat lain dapat diakses dari jaringan manapun di dunia ini yang terkoneksi ke internet. Untuk dapat menggunakan IP public, suatu organisasi biasanya dapat mendaftarkan diri ke salah satu ISP (Internet Service Provider).

Public bit tertinggi range address bit network address
kelas A 0 0 – 127* 8
kelas B 10 128 – 191 16
kelas C 110 192 – 223 24
kelas D 1110 224 – 239 28

  1. IP Private

Disebut IP address private karena IP ini hanya dikenali dan bisa diakses dari jaringan local saja dan tidak bisa diakses melalui jaringan internet secara langsung tanpa bantuan router yang mempunyai fitur NAT. IP private digunakan untuk jaringan lokal agar sesama komputer dapat saling berkomunikasi, misalnya digunakan di jaringan sekolah, kantor, toko, warnet dan sebagainya. Perangkat yang terhubung ke jaringan lokal seperti printer, komputer, laptop, smartdevice menggunakan biasanya akan mendapatkan IP address private. Agar IP private dapat terhubung ke internet maka diperlukan router yang mempunyai kemampuan untuk melakukan NAT (Network Address Translation) agar semua device dengan IP private dapat terkoneksi ke internet dengan menggunakan IP public yang terkoneksi langsung ke Internet). Meskipun sudah terkoneksi ke internet, IP private tetap tidak bisa diakses langsung dari jaringan internet.

  • Internet Protocol versi 4 (IPv4)

Alamat IP versi 4 (atau IPv4) adalah versi keempat dari Protokol Internet (IP). Ini adalah salah satu protokol inti dari metode internetworking berbasis standar di Internet dan jaringan packet-switched lainnya. IPv4 adalah versi pertama yang digunakan untuk produksi di ARPANET pada tahun 1983. IPv4 masih merutekan sebagian besar lalu lintas Internet saat ini, meskipun penerapan protokol penerus, IPv6 sedang berlangsung. IPv4 dijelaskan dalam publikasi IETF RFC 791 (September 1981), menggantikan definisi sebelumnya (RFC 760, Januari 1980).

IPv4 menggunakan ruang alamat 32-bit yang menyediakan 4,294,967,296 (232) alamat unik, tetapi blok besar digunakan untuk metode jaringan khusus.

10.0.0.0 – 10.255.255.255
172.16.0.0 – 172.31.255.255
192.168.0.0 – 192.168.255.255

Kesimpulan
1.0.0.0 – 126.0.0.0 : Kelas A.
127.0.0.0 : Loopback network.
128.0.0.0 – 191.255.0.0 : Kelas B.
192.0.0.0 – 223.255.255.0 : Kelas C.

  • Internet Protocol versi 6 (IPv6)

IPv6 (Internet Protocol version 6) adalah versi terbaru dari Protokol Internet (IP), protokol komunikasi yang menyediakan sistem identifikasi dan lokasi untuk komputer di jaringan dan merutekan lalu lintas di Internet. IPv6 dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) untuk menangani masalah kelelahan alamat IPv4 yang telah lama diantisipasi. IPv6 dimaksudkan untuk menggantikan IPv4. Pada Desember 1998, IPv6 menjadi Draft Standar untuk IETF, yang kemudian meratifikasinya sebagai Standar Internet pada 14 Juli 2017.

Alamat IPv6 direpresentasikan sebagai delapan grup, dipisahkan oleh titik dua, dari empat digit heksadesimal. Representasi penuh dapat disederhanakan dengan beberapa metode notasi; misalnya, 2001: 0db8: 0000: 0000: 0000: 8a2e: 0370: 7334 menjadi 2001: db8 :: 8a2e: 370: 7334.

terdiri dari 16 oktet, contoh :
A524:72D3:2C80:DD02:0029:EC7A:002B:EA73

Subnetting

Subnetting adalah teknik memecah network (jaringan komputer) menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP Address kelas A, kelas B, dan Kelas C saja. Dan dengan teknik subnetting, maka suatu network dapat menciptakan beberapa network tambahan, tetapi hal itu sayangnya bisa mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.

Secara sederhana, subnetting itu sama halnya dengan analogi sebuah jalan. Misalnya, Jalan Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08. Dan rumah bernomor 08 adalah rumah ketua RT yang memiliki tugas untuk mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah yang ada di wilayah jalan Gatot Subroto tersebut.

Kemudian, ketika rumah di wilayah itu semakin banyak, pastinya hal tersebut akan menimbulkan kemacetan dan hal-hal buruk merepotkan lainnya. Karena itulah kemudian rumah-rumah baru tersebut akan diatur lagi, seperti dibuat gang-gang, diberi nomor rumah, dan setiap gang memiliki ketua RT-nya masing-masing. Upaya tersebut tentunya untuk memecahkan kemacetan, efiesiensi, dan optimalisasi transportasi. Serta ketua RT dalam hal ini berperan sebagai previledge untuk mengelola wilayahnya masing-masing di setiap gang.

Sebenarnya seperti itu pulalah cara kerja Subnetting. Namun Subnetting bukan berupa jalan, tapi berupa network (jaringan komputer). Dalam artian untuk memudahkan pengoptimalisasian jaringan komputer dalam suatu lembaga, kantor, atau hal-hal lainnya yang rasanya perlu untuk di subnetting.

  1. Fungsi Subnetting
  • Untuk meng-efisienskan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan guna dapat memaksimalkan penggunaan IP Address tersebut.
  • Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu jaringan komputer, karena pada dasarnya Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda apabila network tersebut memiliki IP Address yang unik.
  • Meningkatkan pengamanan dan mengurangi kongesti atau ketidakstabilan akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.
  1. Proses Subnetting
  • Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask
  • Menentukan jumlah host per subnet
  • Menentukan subnet yang valid
  • Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet
  • Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet

Masih sama halnya dengan analogi jalan yang tadi dijelaskan di atas. Cara kerja Subnetting pun mirip dengan nomor rumah jalan, ketua RT dan lain yang kita jelaskan tadi. Seperti Network Address (ibaratnya nama jalan) dan Host Address (nomor rumah) dan Broadcast Address (Ketua RT), yang bertugas mengirimkan pesan ke semua host yang terdapat di network tersebut.

Dan untuk dapat membagi host dalam suatu jaringan maka kita akan membutuhkan yang namanya Subnet Mask.

Subnet Mask adalah istilah teknologi informasi yang fungsinya untuk membedakan Network ID dan Host ID atau sebagai penentu jumlah Network ID dan Host ID pada deretan kode biner. Selain membedakan Network ID dengan Host ID, Subnet Mask juga berfungsi untuk menentukan alamat tujuan paket data. Apakah pengiriman data berupa Local atau Remote.

Lalu apa itu Network ID dan Host ID?

Network ID adalah sebutan dari bagian IP Address yang berfungsi untuk menunjukan di dalam jaringan mana komputer atau device tersebut berada. Sementara Host ID berfungsi untuk menunjukan server, router, dan banyak lainnya yang berada di dalam suatu jaringan.

IP Kelas C

  1. Pengertian IP Kelas C

IP address kelas C biasanya digunakan untuk jaringan komputer berukuran kecil seperti halnya LAN (Local Area Network), dimana perangkat keras jaringan komputer yang digunakan tidak terlalu banyak dan hanya digunakan pada satu area saja. Tiga bit pertama pada IP address kelas C selalu diatur “111” dalam bilangan biner. Network ID-nya terdiri dari 24 bit dan host ID-nya terdiri dari 8 bit. Sehingga, kelas ini dapat membentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network mampu menampung 256 host. Bit di dalam IP address kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut:

192-2230-2550-2550-255
110nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnhhhhhhhh
n = bit network ID; h = bit host ID
  1. Perhitungan IP Kelas C

Di dunia networking, salah satu hal yang wajib dikuasai adalah menghitung subnetting. Subnetting dilakukan untuk mengefisienkan pemakaian IP address di dalam jaringan komputer. Untuk melakukan subnetting, Anda harus memperhatikan berapa informasi penting, seperti subnet mask dan kelas IP addressnya. Pada kali ini, kami akan memberikan contoh IP address kelas C beserta cara subnettingnya.  Ok, sekarang kami berikan contoh sebuah IP address dengan network address 192.168.1.0/26.Gimana cara melakukan subnettingnya? Ada dua cara yang bisa Anda lakukan, berikut ini kedua cara tersebut:

  • Cara Pertama

Analisa: IP address yang diberikan adalah 192.168.1.90, yang berarti IP address tersebut adalah IP address kelas C. Subnet Mask yang diberikan adalah /26, yang jika dikonversikan ke dalam bilangan biner berarti memiliki deret bilangan 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Kok bisa dapet subnet masknya berakhiran 192? Jadi, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini. /26 menunjukkan nilai CIDR (Classless Inter-Domain Routing) dari subnet mask yang digunakan.

Subnet MaskNilai CIDR
255.255.255.128/25
255.255.255.192/26
255.255.255.224/27
255.255.255.240/28
255.255.255.248/29
255.255.255.252/30

Penghitungan: Semua jawaban tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, yaitu jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi mari kita selesaikan dengan urutan tersebut:

  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya angka biner “1” pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi, jumlah subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya bilangan biner “0” pada oktet terakhir subnet. Jadi, jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai desimal oktet terakhir pada subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid? Mari kita buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama yang bisa digunakan adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Alamat Subnet192.168.1.0192.168.1.64192.168.1.128192.168.1.192
Alamat Host Pertama192.168.1.1192.168.1.65192.168.1.129192.168.1.193
Alamat Host Terakhir192.168.1.62192.168.1.126192.168.1.190192.168.1.254
Alamat Broadcast192.168.1.63192.168.1.127192.168.1.191192.168.1.255

Dari tabel di atas, dapat terlihat bahwa 192.168.1.90 berada di alamat subnet 192.168.1.64, dengan range alamatnya antara 192.168.1.65 hingga 192.168.1.126 dan memiliki alamat broadcast 192.168.1.127.

  • Cara Kedua

Cara kedua yang akan kami tunjukkan masih menggunakan contoh IP address pada cara pertama, namun menggunakan cara yang sedikit berbeda. Hal pertama yang harus Anda ingat adalah CIDR /24 memiliki total IP address sebanyak 256, CIDR /28 memiliki total IP address sebanyak 16, dan CIDR /30 memiliki total IP address sebanyak 4.

Nilai CIDRTotal IP Address
/24256
/25128
/2664
/2732
/2816
/298
/304

Loh, kenapa yang harus diingat hanya 3 prefix ? Sebenarnya hal tersebut untuk memudahkan saja. Lebih baik lagi jika Anda dapat mengingat semuanya. Misalnya ada kasus prefix dari IP address adalah /27, ada berapa total IP address-nya? Karena sebelumnya Anda sudah hafal bahwa /28 total IP address-nya ada 16, Anda tinggal menambahkan 16+16 =32. Jadi, prefix /27 itu total IP address-nya ada 32. Lalu jika ada kasus lagi dengan prefix /25 total IP address-nya ada berapa? Anda tinggal membagi 2 aja karena Anda sudah tahu bahwa prefix /24 itu total IP address-nya ada 256. Jadi prefix /25 memiliki total IP address sebanyak 128.

Sekarang kembali lagi ke contoh pada cara pertama. Mari kita tentukan alamat subnet, total IP address, alamat Network, dan Broadcast dengan cara barusan.

Prefix /26 mempunyai jumlah total IP address sebanyak 64, yaitu mulai dari IP address 192.168.1.0 – 192.168.1.63.  Karena di contoh tersebut IP address dari host adalah 192.168.1.90, sehingga tidak termasuk dalam range IP address tersebut. Untuk mengetahui alamat host 90 berada di dalam range IP address yang mana, caranya adalah 90 dibagi dengan total IP address-nya yaitu 64 dan hasilnya dikalikan 64 juga sehingga dapat dituliskan sebagai berikut:

90 / 64 = 1,40625. Karena hasilnya koma, kita genapkan saja menjadi 1, jadi 1 x 64 = 64. Lalu, 64 + 63 = 127. Sehingga, host 192.168.1.90 termasuk dalam range ip 192.168.164 sampai 192.168.1.127.

Jika dituliskan kembali hasilnya, maka akan seperti berikut:

Total IP address = 64
Alamat Subnet = 192.168.1.64
IP address host pertama =   192.168.1.65
IP address host terakhir = 192.168.1.126
Alamat Broadcast = 192.168.1.127
Subnet Mask-nya = 255.255.255.192 (didapatkan dari 256-64 = 192)

IP Kelas B

  1. Pengertian IP Kelas B

Dua bit pada IP address kelas B selalu diatur “10” dalam bilangan biner. Sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191 dalam bilangan desimal. Net ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID. Sehingga, jika ada komputer yang mempunyai IP address 191.147.26.161, maka net ID-nya = 191.147 dan host ID-nya = 26.161. IP address kelas ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx. Jika dijumlahkan, maka IP address kelas ini akan memiliki jumlah network sebanyak 65.255 dengan jumlah host tiap network yaitu sekitar 65 ribu host. Bit di dalam IP address kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut:

128-1910-2550-2550-255
10nnnnnnnnnnnnnnhhhhhhhhhhhhhhhh
n = bit network ID; h = bit host ID
  1. Perhitungan IP Kelas B

Di dunia networking, Anda harus paham yang namanya subnetting. Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya, subnetting dilakukan agar pemakaian IP address pada jaringan komputer menjadi efisien. Pada kali ini, kami akan memberikan contoh IP address kelas B beserta cara subnettingnya.

Sekarang kita akan mencoba untuk melakukan subnetting pada IP address kelas B. Hal pertama yang harus Anda ketahui adalah subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting IP address kelas B adalah seperti tabel di bawah ini.

Subnet MaskNilai CIDR
255.255.128.0/17
255.255.192.0/18
255.255.224.0/19
255.255.240.0/20
255.255.248.0/21
255.255.252.0/22
255.255.254.0/23
255.255.255.0/24
Subnet MaskNilai CIDR
255.255.255.128/25
255.255.255.192/26
255.255.255.224/27
255.255.255.240/28
255.255.255.248/29
255.255.255.252/30

Kami sengaja memisahkan tabel tersebut menjadi dua, karena nilai CIDR pada kedua tabel tersebut memiliki teknik subnetting yang berbeda, terutama untuk oktet yang digunakan berdasarkan blok subnetnya. Teknik subnetting untuk CIDR /17 sampai dengan /24 caranya akan sama persis dengan contoh IP address kelas C yang kami bahas sebelumnya, hanya saja blok subnetnya dimasukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang dimasukkan di oktet keempat. Sedangkan untuk CIDR /25 sampai /30, blok subnet yang akan kita gunakan yaitu di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga akan berjalan maju dari 0, 1, 2, 3, dan seterusnya.

Ok, sekarang kami akan berikan contoh dua soal untuk mempraktekkan teknik subnetting untuk IP address kelas B. Dan ada dua cara yang akan kami berikan. Kedua soal ini menggunakan subnet mask dengan CIDR /17 sampai /24, yaitu IP address 172.16.74.56/18, serta IP address yang menggunakan subnet mask CIDR /25 sampai /30, yaitu 172.16.54.8/25.

  • Cara Pertama

Analisa Soal 1: 172.16.74.56, IP address kelas B dengan Subnet Mask /18 berarti deret bilangan binernya adalah 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).

Penghitungan Soal 1:

  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya bilangan biner “1” pada 2 oktet terakhir. Jadi, jumlah subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah banyaknya bilangan biner “0” pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid. Mari kita buatkan dalam bentuk tabel untuk mengetahuinya.
Alamat Subnet172.16.0.0172.16.64.0172.16.128.0172.16.192.0
Alamat Host Pertama172.16.0.1172.16.64.1172.16.128.1172.16.192.1
Alamat Host Terakhir172.16.63.254172.16.127.254172.16.191.254172.16.255.254
Alamat Broadcast172.16.63.255172.16.127.255172.16.191.255172.16..255.255

Dari tabel di atas, dapat terlihat bahwa IP address 172.16.74.56 berada di alamat subnet 172.16.64.0, dengan range alamatnya di antara 172.16.64.1 hingga 172.16.127.254 dan memiliki alamat broadcast 172.16.127.255.

Analisa Soal 2: 172.16.54.8, IP address kelas B dengan Subnet Mask /25, berarti deret bilangan binernya adalah 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).

Penghitungan Soal 2:

  1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
  3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
  4. Alamat host dan broadcast yang valid? Mari kita lihat tabel di bawah ini.
Alamat Subnet172.16.0.0172.16.0.128172.16.1.0172.16.54.0172.16.255.128
Alamat Host Pertama172.16.0.1172.16.0.129172.16.1.1172.16.54.1172.16.255.129
Alamat Host Terakhir172.16.0.126172.16.0.254172.16.1.126172.16.54.126172.16.255.254
Alamat Broadcast172.16.0.127172.16.0.255172.16.1.127172.16.54.127172.16.255.255

Dari tabel di atas, dapat terlihat bahwa 172.16.54.8 berada di alamat subnet 172.16.54.0, dengan range alamatnya di antara 172.16.54.1 hingga 172.16.54.126 dan memiliki alamat broadcast 172.16.54.127.

  • Cara kedua

Cara kedua yang akan kami tunjukkan masih menggunakan contoh IP address pada cara pertama, namun menggunakan cara yang sedikit berbeda. Kami akan ambil contoh pertama. Karena IP address pada contoh tersebut adalah IP address kelas B, maka hostnya yang nanti jadi acuan buat perhitungan adalah 8, jadi cara menghitungnya adalah /18 + 8, sehingga 18 + 8 = /26 (angka 8 ini didapatkan dari oktet ke 4 yang berjumlah 8).

Nilai CIDRTotal IP Address
/24256
/25128
/2664
/2732
/2816
/298
/304

Dengan menggunakan tabel di atas, kita bisa mengetahui bahwa /26 total IP address-nya adalah 64 yaitu berada di antara 172.16.0.0 – 172.16.63.255. Karena di contoh tersebut IP address-nya adalah 172.16.74.56, maka IP address tersebut tidak termasuk dalam range IP address tersebut. Untuk mengetahui ip address 172.16.74.56 termasuk dalam range IP address yang mana, coba Anda urutkan saja oktet ketiganya, yaitu (0-63)(64-127). Nah, ketemu deh 64 + 63 = 127 dan ketemu 74 berada di range (64-127). Metode mengurutkan ini juga bisa digunakan untuk mencari range sebuah IP address di dalam alamat network.

Tetapi, jika kita hendak mencari tahu subnetting dari IP host 10.20.200.30/20, masa iya Anda mau ngurutin sampai ketemu range 200? Gak capek gitu boss? wkwkwk. Biar gak capek, lebih baik Anda membagi 200 dengan total IP address-nya yaitu 16 (/20 + 8 = /26) dan hasilnya dikali 16 juga. Sehingga bisa dituliskan seperti berikut:

200 : 16 = 12,5, hasilnya digenapkan jadi 12. Lalu 12 x 16 = 192. Kemudian 192+15 = 207 (192-207) sehingga host 200 terdapat di range ip (192-207).

OK, kita teruskan ke contoh pertama. Oh iya, patut diingat bahwa contoh kali ini adalah IP address kelas B. Artinya, bukan berarti total IP address-nya adalah 64. Sebenarnya total IP address-nya adalah 64 x 256 = 16384. Jadi /18 memiliki total IP address sebanyak 16384. Mari kita tuliskan hasil perhitungannya di bawah ini.

Total IP Address: 16384
Alamat Network: 172.16.64.0
IP Address Awal: 172.16.64.1
IP Address Akhir: 172.16.127.254
Alamat Broadcast: 172.16.127.255
Subnet mask: 256-64 = 192, menjadi 255.255.192.0

Pengertian, Fungsi, dan Macam-macam Perangkat Jaringan

Penulis : Syuaib (@syubaz) Dua komputer atau lebih dapat saling terhubung dan berbagai sumber data dikarenakan adanya perangkat jaringan yang menjembatani kedua komputer tersebut. Terhubung ke suatu jaringan (baik jaringan lokal, wifi maupun internet) maupun sharing hardware (misal: sharing printer agar dapat digunakan satu ruangan), semua itu memerlukan yang namanya perangkat jaringan komputer. Pengertian Perangkat…


Ikuti Blog Saya

Dapatkan konten baru yang dikirim langsung ke kotak masuk Anda.

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Mulai